Selasa, 21 Agustus 2018

JANGAN ADA CANDID DI ANTARA KITA

Pagi hari ini, tanggal 21 Agustus 2018 saya membuka sosial media dan membaca sebuah berita duka cita. Jelas saya sangat terkejut ketika membaca berita yang dimuat dalam grup sebuah transportasi.

Kronologisnya begini. Beberapa waktu lalu, beredar foto seorang ibu hamil yang nekad masuk di kereta yang sudah penuh sesak. Jadi, terlihat si ibu berdiri berpegangan, sementara pintu kereta hendak menutup. Foto tersebut diambil oleh orang lain, dan menyebar kemana-mana instagram, facebook, dan media lain tanpa seijin si bumil. Awal mula foto itu diambil sih tujuannya baik, yaitu memberi semangat kepada para bumil akan besarnya perjuangan seorang ibu yang sedang hamil. Namun yang kemudian terjadi adalah adanya pembelokan opini, muncullah komentar-komentar pedas dari para netizen (pernah baca kalimat : maha benar netizen dengan segala komentarnya?). Komentar-komentar yang positifnya adalah banyak yang mendoakan dan menyemangati bumil, pengingat-ingat begitulah perjuangan seorang ibu. Akan tetapi sangat banyak komentar yang bernada membully, menyalahkan si bumil yang seakan-akan tidak memikirkan keselamatan  dirinya dan bayinya. Ibu nekad, tidak sayang janin yang dikandungnya. Suaminya kemana? dan masih banyak koment pedas lainnya. Emang nih netizen kalau koment pedas melebihi pedasnya cabe. Semua yang komentar miring seakan menumpahkan kekesalannya dan menimpakan tuduhan kepada si bumil tanpa pernah tahu alasan si bumil nekad masuk di krl yang penuh.

Oke, kita yang berkomentar merasa puas sudah menuliskan uneg-unegnya. Sudah tuntas dan tak ada lagi beban yang terpendam. Entah salah atau benar komentarnya, yang penting sudah merasa menyampaikan apa yang dirasakan oleh diri sendiri. Peristiwa berlalu, sebagian besar sudah melupakan bahwa jemarinya telah menorehkan sejarah kepada seseorang. 

Jangan lupa, ini era teknologi. foto candid itu pun sampai kepada si pemilik asli dari foto yang beredar. Segala komentar terbaca oleh si bumil. Mungkin, kita akan berkomentar lagi. Gak usah diambil hati, gak usah baper deh. Kondisi mental seseorang tuh berbeda dengan orang lain. Apalagi ini seorang ibu hamil, yang mana dalam masa kehamilannya si ibu hamil mengalami perubahan hormon yang membuat kejiwaannya menjadi mudah melow, mudah tersentuh, mudah sensitif dan suasana hatinya mudah berubah-ubah.

Ibu hamil ini tertekan karena merasa telah dibully. Bullying menurut Wikipedia bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain, bisa secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Nah ibu hamil ini terkejut, shock fotonya nyebar kemana-mana dan dengan segala komentar tentangnya. Dia tak salah apa-apa, tetapi karena selembar foto orang menjudgenya. Menilai sesukanya, tanpa tahu apa alasan yang mendasarinya. Yang mengenalnya dengan baik pastilah orang-orang yang dekat dengannya. 

Dibully dalam keadaan hamil itu sangat menyakitkan. Sekali lagi, kondisi mental orang itu berbeda. Ada yang mentalnya sekuat baja, ndableg dan tidak baperan. Ada yang seolah kuat tapi sebenarnya lemah. Lah ini kondisi ibu yang sedang hamil? Ya Alloh, pasti bebanmu sangat berat buk. Pasti engkau sangat sedih dan terus memikirkan soal ini setiap hari sehingga mengganggu kesehatanmu dan bayi kembar dalam perutmu. Semoga Engkau tenang disisi Allah.

Pelajaran buat kita semua, terutama buat diri saya sendiri. Jangan merasa menjadi orang penting bila bisa menjadi orang pertama yang menyampaikan berita atau kejadian. Mau memfoto atau mengupload sesuatu ada aturan dan etikanya. Jangan lagi suka candid, jika yang diambil fotonya tidak terima dan menempuh jalur hukum, maka anda akan kena Undang-Undang ITE. Jangan suka mengomentari sesuatu hal hanya berdasarkan sesuatu yang tampak dari luar. Ingatlah, yang secuil itu tidak menampakkan yang keseluruhan. Seperti halnya ketemu orang saat itu sedang marah, jangan lantas menjudge bahwa orang tersebut seorang pemarah. Jangan juga mengecap seseorang yang saat itu tersenyum sebagai orang yang murah senyum. Kesan pertama tak selalu menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Ingat ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar