Yang terlihat sempurna, hidup penuh warna, canda tawa, bahagia, belum tentu yang sebenarnya. Mungkin dia pandai menyimpan luka, menutup rapat tak mau bercerita. Bisa jadi saking sabarnya menjalani hidup, meski di mata orang hidupnya kurang beruntung tapi dirinya adalah makhluk yang pandai bersyukur serta memiliki kesabaran yang luas.
.
Ada yang belum menikah, usia sudah matang, tapi jodohnya belum datang. Jangan pernah tanyakan kapan nikah-kapan nikah? Karena cepat atau lambatnya menikah, menikah bukanlah sebuah perlombaan.
Ada yang sudah menikah lama, tapi belum juga diberi keturunan. Jangan pernah tanyakan kenapa belum punya anak, udah berobat belum? Itu baru nikah sekarang sudah hamil. Belum mau punya anak karena milih kerjaan, nyari duit mulu ,dll. Jangannnn tanya yang menyinggung. Punya keturunan adalah impian pasangan yang sudah menikah, sudah usaha berobat kesana kesini, dicek juga sehat, tapi belum ada tanda-tanda positif, manusia bisa apa? Karena keturunan adalah hak prerogatif Allah.
.
Ada yang sudah punya anak banyak, tiap tahun lahir bayi, dicibir juga, punya anak mulu. KB donk, emang bisa ngasih makan, ngasih pendidikan dll? Jangannnn gampang nyinyir. Bisa jadi mereka yang sering banget melahirkan, itu sudah berusaha maksimal, pakai KB ini itu tapi tidak cocok di badan.
Ada yang sudah punya anak. Rejekinya cukup baik, anaknya banyak mau, kurang sopan, kurang empati dll. Padahal orang tuanya baik. Jangannnn gampang menjadi hakim. Karena orang tua tidak 24 jam mendampingi, bisa jadi karena pergaulan, pertemanan, ikut-ikutan. Nasihati terus biar kembali baik.
Ada yang rumah tangga diuji ekonomi. Suami tiba-tiba dirumahkan. Kehilangan pekerjaan, sementara nyari lowongan kerja hanya tersedia dengan batas usia tertentu. Sementara sang suami sudah kepala empat.
Ada juga keluarga adem ayem anak-anak tumbuh sehat, baik, ujiannya di orang tua atau mertua. Atau kadang tetangga.
Tidak ada ujian dari anak, orang tua, mertua, tetangga. Eh di kantor punya atasan yang saklek, subjektif, atau kurang bijak.
Adapula yang semua terlihat baik-baik saja, tiba-tiba diberi ujian berupa sakit.
Semua orang diuji sesuai dengan kemampuan masing-masing.
.
Hai kawan semua yang sedang diuji dengan ujian masing-masing. Tetaplah semangat menjalani hidup. Banyak bersyukur. Jangan karena suatu ujian membuat kita terpuruk, patah semangat, meredup, dan lantas lupa akan nikmat-nikmat lainnya. Perbanyak istighfar dan berdoa agar kuat menjalani. Tersenyumlah....temukan kebahagiaan dirimu dari hal kecil di sekitarmu.
.
Hai yang suka kepo sama urusan orang.
Jangan pernah merasa diri hebat, karena sesuatu yang kita sombongkan, kita banggakan tiba-tiba bisa saja diambil oleh Sang pemilik. Jangan karena merasa memiliki banyak hal lantas bisa bertindak semaunya ke orang lain. Bertanya sesuatu yang jadi kelemahan, padahal kita tahu, yang ditanyakan adalah yang tidak mengenakkan. Jangan sampai orang yang kita sakiti, kita nyinyiri diam-diam mengadu kepada Allah atas perbuatan kita.
.
Kita tak pernah tahu kenapa Allah berikan ujian, yang berbeda-beda.
Bisa jadi, seseorang lebih baik belum dapat jodoh, daripada dapat jodoh yang tidak sesuai, yang tidak membawanya pada kebaikan-kebaikan.
Bisa jadi seseorang diberikan ujian ekonomi yang pas-pasan, karena mungkin saat ekonomi pas-pasan bisa lebih menghargai pasangan, keluarga harmonis.
.
Jadilah orang yang penuh empati kepada orang lain. Jangan pernah nyinyir atau kepo dengan sesuatu yang bukan urusan kita.
Teruslah bersikap baik dan menjadi bagian dari orang-orang baik.
Teruslah tersenyum sampai orang lain tidak tahu bahwa sebenarnya kita sedang menyembunyikan luka.
Pengingat diriku agar banyak bersyukur, tetap semangat, selalu senyum meski cobaan datang dan pergi